“Karena ini lebih powerfull dan lebih kencang untuk mendukung mobilitas mereka sehari – hari,” tuturnya saat di hubungi selasa ( 15 / 09 2015 ).
Pilihan yang di ambil oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ini sendiri memang karena kebutuhan mereka sendiri, bukan semata – mata karena kemampuan daya beli masyarakat. Artinya, memang bisa saja daya beli masyarakat dapat melebihi atau bahkan kurang dari harga yang di banderol akan tetapi karena masyarakat memang membutuhkan atau ingin mempunyai sepda motor dengan kapasitas mesin 125 – 150 cc tersebutlah yang menjadi dorongan bagi pengendara untuk memilih sepeda motor.
“Apabila harga dan daya beli itu mengikuti. Sebabnya, masyarakat pada umumnya apabila sudah menginginkan untuk membeli sebuah sepeda motor tertentu, pastilah mereka akan rajin menabung dan mengumpulkan uang untuk membelinya”, tutur Muhib.
Dari ulasan tersebut dapat di simpulkan sebenarnya masyarakat Indonesia memang mampu membeli sepeda motor dengan jenis yang di inginkannya asalkan benar – benar mempunyai motivasi dan juga dorongan yang tinggi untuk memiliki jenis kendaraan tersebut entah sebagai pemenuh kebutuhan ataupun hanya keingin belaka.
Data yang di dapatkan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia juga menyebutkan bahwa dari total penjualan secara kumulatis sepanjang periode mulai dari Januari Hingga Agustus tersebut, sebanyak 74,58 persen juga merupakanv arian dari skuter matik. Sementara itu 13,46 persen terdiri dari varian bebek serta 11,96 persen adalah varian sport.