Mungkin pada kali ini ketika anda membaca berita atau justru membaca judul saja sudah merasa keanehan yang sangat sangat aneh bukan?. Akan tetapi, kabar tersebut memang benar – benar ada. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membuat Google berhasil menciptakan inovasi terbaru yakni mobil tanpa kemudi.
Secara perlahan keberadaan mobil terbaru ini mulai di terima oleh masyarakat. Hal ini seperti di tujukan dari hasil survey yang di lakukan oleh perusahaan survey asal Amerika Serikat, McKinsey & Co. Mereka melakukan survey terhadap tiga ribu konsumen di tiga kota besar dunia yakni Amerika Serikat, Cina, dan juga Jerman.
Servei tersebut di lakukan menuai hasil yang cukup bagus yakni sebanyak 87 persen responden berusia 18 – 29 tahun tertarik untuk memiliki mobil self – Driving. Sementara 66 persen dari responden yang berusia di atas 60 tentu ikut memberikan pernyataan ketertarikan atas kepemilikan mobil tersebut.
Selain itu McKinsey & Co juga memperkenalkan serta melakukan survey terhadap ketertarikan masyarakat pada fungsi otomatis dan manual yang di miliki oleh mobil otonomos tersebut. Dari survey tersebut, di hasilkan bahwa masyarakat juga tetap menginginkan adanya fungsi manual yang di terapkan pada mobil tersebut. Akan tetapi ada beberapa juga yang menginginkan hanya satu fungsi otomatis saja yang di terapkan.
Selain menciptakan Ponsel Pintar, kecanggihan yang di miliki nya Google ternyata juga telah mampu menciptakan mobil pintar yang akan memudahkan penggunanya dalam berkendara. Mobil pintar ini sendiri bekerja dengan sistem aplikasi yang menghubungkan sang pemilik atau pengendara dengan mobil melalui internet. Akan tetapi hal ini dapat memicu terjadinya peretasan masalah keamanan data dari pengguna mobil itu sendiri.
Beberapa produsen mobil ternama seperti halnya Nissan, Mercedes – Benz, BMW dan juga perusahaan terkemuka lainnya juga dalam proses pengembangan mobil tanpa sopi itu. Akan tetapi satu hal yang perlu di lakukan oleh beberapa perusahaan – perusahaan yang hendak kembang kan mobil tersebut yaitu harus lebih terbuka pada pengembangan software pakar keamanan untuk tetap menjaga serta meningkatkan sistem keamanan pengendara.
Servei tersebut di lakukan menuai hasil yang cukup bagus yakni sebanyak 87 persen responden berusia 18 – 29 tahun tertarik untuk memiliki mobil self – Driving. Sementara 66 persen dari responden yang berusia di atas 60 tentu ikut memberikan pernyataan ketertarikan atas kepemilikan mobil tersebut.
Selain itu McKinsey & Co juga memperkenalkan serta melakukan survey terhadap ketertarikan masyarakat pada fungsi otomatis dan manual yang di miliki oleh mobil otonomos tersebut. Dari survey tersebut, di hasilkan bahwa masyarakat juga tetap menginginkan adanya fungsi manual yang di terapkan pada mobil tersebut. Akan tetapi ada beberapa juga yang menginginkan hanya satu fungsi otomatis saja yang di terapkan.
Selain menciptakan Ponsel Pintar, kecanggihan yang di miliki nya Google ternyata juga telah mampu menciptakan mobil pintar yang akan memudahkan penggunanya dalam berkendara. Mobil pintar ini sendiri bekerja dengan sistem aplikasi yang menghubungkan sang pemilik atau pengendara dengan mobil melalui internet. Akan tetapi hal ini dapat memicu terjadinya peretasan masalah keamanan data dari pengguna mobil itu sendiri.
Beberapa produsen mobil ternama seperti halnya Nissan, Mercedes – Benz, BMW dan juga perusahaan terkemuka lainnya juga dalam proses pengembangan mobil tanpa sopi itu. Akan tetapi satu hal yang perlu di lakukan oleh beberapa perusahaan – perusahaan yang hendak kembang kan mobil tersebut yaitu harus lebih terbuka pada pengembangan software pakar keamanan untuk tetap menjaga serta meningkatkan sistem keamanan pengendara.